Tipologi Lingkungan Lembaga Pendidikan


Kegiatan pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan. Dalam kamus tipologi dapat diartikan dengan model, golongan atau jenis. Jenis lembaga pendidikan yang umum dikenal saat ini adalah tri pusat pendidikan, yaitu :


1. Lembaga Pendidikan Keluarga (informal) -LPK
2. Lembaga Pendidikan Sekolah (formal) - LPS
3. Lembaga Pendidikan Masyarakat (non formal dan formal) - LPM
Perbedaan dari ketiganya dilihat dari tanggung jawab adalah sbb :
Read More...

ACEH akan Bersaing di Tingkat Nasional 10 tahun Kemudian


Pendidikan Aceh diperkirakan baru mampu bersaing ditingkat nasional pada sepuluh tahun yang akan datang, hal itu dikarenakan Aceh masih pada tahap berbenah dibidang pendidikan pasca konflik dan tsunami. Hal itu dikatakan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, pada peringatan Hari Pendidikan Daerah ke 51 rabu pagi.
Irwandi mengatakan dulu banyak mahasiswa Malaysia yang belajar di Aceh dan banyak guru dari Aceh yang mengajar di Malaysia. Tetapi kenyataan sekarang justru banyak mahasiswa Aceh yang belajar di Malaysia, hal itu dikarenakan pendidikan Aceh sudah jauh tertinggal dari Malaysia.

Read More...

Pentingnya Pendidikan


Saya baru mengerti mengapa saya disekolahkan oleh keluarga saya. Selain untuk mengenyam pendidikan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik (terutama dalam luasnya khazanah pengetahuan), namun faktor yang paling ditekankan adalah untuk membentuk jalan pikir seseorang.
Mari kita bandingkan dua orang yang berpendidikan sama dengan yang tidak berpendidikan. Kebetulan saya mengenali keduanya:
A adalah seorang pengusaha. Ia adalah ibu dari dua orang anak. A alumni ITB, bisa bahasa Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, dan Jepang. Selain pendidikan yang baik, A juga memiliki keahlian terutama dalam bidang seni. Seni inilah yang mengantarkannya ke luar negeri.
Latar belakang A adalah A dilahirkan dikeluarga yang berpendidikan. Keduanya orang tuanya berprofesi sebagai dosen di universitas ternama di Bandung. Dan saat ini, suaminya pun seorang dosen di universitas sangat ternama di Bandung. Heu heu.

Read More...

Ponsel untuk Pendidikan Sangat Dibutuhkan


Operator telekomunikasi dan vendor ponsel seharusnya melihat ini sebagai peluang. Sebab, ponsel khusus untuk komunitas pendidikan ternyata sangat dibutuhkan.

Demikian diutarakan Yudi Purnawan, Sekretaris Yayasan Edukasi Telematika Indonesia di sela penandatangan nota kesepakatan antara Nusantara Online, Better-B, dan Seamolec, di Universitas Terbuka, Tangerang, Selasa (9/3/2010).

Menurut pengalaman Yudi saat di lingkup sekolah, banyak orang tua murid yang khawatir akan dampak buruk ponsel terhadap prestasi belajar. Padahal sebaliknya, ponsel menurutnya adalah medium untuk belajar teknologi yang paling mudah dan murah.

"Setelah kami berikan edukasi, akhirnya para orang tua murid banyak yang bertanya, apakah ada ponsel yang khusus untuk menunjang pendidikan. Kalau ada, kita semua mau beli," cerita Yudi.

Kemal Arsjad, CEO Better-B, perusahaan pengembang aplikasi ponsel BlackBerry, yang saat itu ikut hadir dalam acara ini menawarkan untuk membuat aplikasi on device portal (ODP) khusus untuk pendidikan.

"Jika ada permintaan, aplikasi untuk pendidikan akan kami buatkan. Gratis," sahutnya yang disambut suka cita oleh para guru yang ikut hadir di acara ini.

Ponsel dengan aplikasi khusus untuk menunjang pendidikan memang tak banyak beredar di Indonesia. Operator dan vendor ponsel, mayoritas hanya memasarkan ponsel yang sifatnya komersil untuk fungsi bisnis dan hiburan.
Read More...

CARA GAMPANG BELAJAR KIMIA

Pengantar dan Senyawa Unsur

Tabel periodik ini dibuat untuk menentukan sifat-sifat unsur yang ada di alam ini. Pada masing-masing unsur meliputi: lambang unsur, nomor atom, massa atom atau isotop yang paling stabil, serta golongan dan nomor periode dalam tabel periodik.
Ditemukan oleh: Dmitri Mendeleev ( bahasa Rusia: Dmitriy Ivanovich Mendeleyev) (1834-1907) ialah seorang ahli kimia dari Kekaisaaran Rusia yang menciptakan tabel periodik berdasarkan peningkatan bilangan atom. Bilangan ini menunjukkan jumlah proton yang terdapat dalam inti atom. Jumlah proton sama dengan jumlah elektron yang mengelilingi atom bebas.
Ia menemukannya sewaktu menyiapkan sebuah buku pelajaran untuk mahasiswanya . Ia menemukan bahwa jika ia menata unsur-unsur menurut kenaikan massa atom, unsur dengan sifat yang mirip akan muncul dengan selang yang berskala. Ia berhasil menyajikan hasil kerjanya pada Himpunan Kimia Rusia di awal 1869.
Read More...

Limbah "Feriklorida" Jadi Cat


Tiga orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 11 Kudus menemukan cara pemanfaatan limbah "Feriklorida (FeCl3)" bekas bahari pembuatan Printed Circuit Board (PCB) atau papan sirkuit elektronik menjadi bahan baku cat natural.
Percobaan dan pengolahan limbah fcriklorida yang dilakukan oleh Ahmad Hudaya, Zainal Husain dan Arafah Suryani itu akhirnya menyabet juar ketiga Lomba Kreatifitas Generasi Muda 2010 yang digelar Puslitbang PU Pengairan Kementrian Pekerjaan Umum di Bandung.
Kebetulan di Kudus banyak industri pembuat PCB sirkuit untuk alat-alat elektronik, selama ini limbahnya belum bisa diolah maksimal, sehingga kami mencoba membuat limbah itu bermanfaat dan tidak ada lagi limbah yang dibuang ke sungai, kata Akhmad Hudayana, Selasa. Ia menyebutkan, limbah feriklorida bekas pembuatan papan PCB sirkuit elektronika itu kemudian dicampur dengan natrosol untuk mencairkannya. Hasil olahannya menghasilkan cat natural dengan warna coklat padas.
Akhmad menyebutkan, hingga saat ini la hanya bisa membuat cat natural dengan warna dasar coklat padas seperti warna PCB. Limbah feriklorida belas bahan baku PCB memiliki hgmcn yang kuat untuk cat. "Warna yang dihasilkan coklat padas, sesuai dengan warna PCB.
Sejauh ini belum dilakukan pencampuran warna lainnya," kata Akhmad yang kelas 12 SMKN II Kudus itu. Ia menyebutkan, penentuannya itu terinspirasi oleh banyaknya limbah PCB yang selama ini tidak termanfaatkan. Padahal jumlahnya di Kudus tidak sedikit. Selama ini, limbah itu dibuang dalam bentuk cair ke sungai.
Akhmad berharap, ke depan penemuannya tersebut bisa dikembangkan dan menghasilkan beberapa varian lainnya disamping pembuatan cat natural. Mungkin masih sangat sederhana, namun bila dikembangkan bisa lebih balk lagi,
Read More...

Mungkin, itu jawabnya. Bagaimana bisa? Sedangkan pemerintah saat ini hanya mencanangkan wajib belajar 9 tahun. Itu artinya pendidikan (yang katanya) gratis hanya bisa dinikmati sampai bangku SMP saja. Bila ingin melanjutkan ke SMA atau SMK maka siap-siap saja dana jutaan rupiah sebagai uang pangkal dan biaya lain-lain. Belum lagi bila ingin merasakan bangku kuliah, makin mahal dan tak terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah.
Lalu, darimana pendidikan gratis ini berasal? Jatuh dari langit, jelas tak mungkin. Mengharapkan yayasan peduli pendidikan juga belum pernah ada. Paling-paling yang ada adalah yayasan yang peduli terhadap anak yatim dan fakir miskin sehingga pendidikan bisa gratis bagi kalangan yang disebut di atas saja. Definisi dan pendataan fakir miskin di Indonesia sendiri juga masih amburadul. Jadinya, banyak warga yang benar-benar miskin malah dianggap tidak miskin. Sebaliknya, yang tidak miskin suka pura-pura bersikap miskin. Tulalit kan?
Kembali ke topik tentang pendidikan gratis seumur hidup. Pendidikan gratis ini sangat mungkin diadakan apabila penyelenggara negara memang amanah dan peduli tentang betapa pentingnya pendidikan bagi warga negaranya. Lihat saja betapa kayanya Indonesia yang lautnya dipenuhi dengan mutiara dan ikan-ikan kualitas ekspor. Belum lagi hasil pertanian, hutan dan tambang. Sampai-sampai Koes Ploes menyebutnya “Bukan lautan hanya kolam susu”. Wiihh…sebuah gambaran tentang betapa kayanya Indonesia.
…Pendidikan gratis ini sangat mungkin diadakan apabila penyelenggara negara memang amanah dan peduli tentang betapa pentingnya pendidikan bagi warga negaranya…
Negara Finlandia saja yang dari banyak segi tidak sekaya Indonesia mampu menggratiskan biaya sekolah warganya, apalagi negeri yang berjuluk zamrud Katulistiwa ini. Tinggal kemauan penyelenggara negara saja plus juga bentuk negara yang menentukan apakah pendidikan gratis ini bisa ada atau tidak. Sejarah membuktikan bahwa bentuk negara yang amanah dan mengadopsi jejak langkah Rasulullah SAW dan para sahabat, menggratiskan pendidikan warga negaranya. Negara ini berbentuk negara kesatuan Khilafah Islamiyah yang dipimpin oleh para Khalifah.
Lalu, gaji guru darimana donk? Gaji guru berasal dari negara. Gaji ini dibayarkan dengan professional dan memenuhi standard layak kebutuhan sehari-hari. Ketika Umar bin Khatthab menjadi Khalifah, gaji guru mencapai sekitar 15 dinar atau sekitar 63,75 gram emas setiap bulan. Kurang lebih bila dikurs-kan dengan nilai emas sekitar Rp.200.000,00 hasilnya sekitar 13 juta rupiah. Padahal saat itu Umar bin Khatthab menggaji guru yang mengajar anak-anak. Kira-kira jadi berapa kali lipat ya bila guru tersebut mengajar SMP, SMA atau Perguruan Tinggi? Bahkan belum pernah ada negara barat mana pun juga yang menggaji guru pengajar anak-anak dengan bayaran setinggi itu.
Inilah istimewanya Islam apabila diterapkan dengan sempurna dalam seluruh aspek kehidupan. Murid dan wali murid tidak perlu susah memikirkan tagihan SPP, guru pun bisa mengajar dengan nyaman karena gaji yang lebih dari cukup. Tak akan ada fenomena guru membolos karena ternyata guru tersebut sedang nyambi ngajar di tempat lain.
Jadi sebetulnya, bisa kan pendidikan gratis itu? Karena sejarah telah berbicara, tak ada tempat untuk lari dari fakta yang ada. Masalahnya hanya, mau ataukah tidak. Dan Islam telah memberikan teladan indah bahwa semua kemudahan dan keindahan hanya ada apabila system Islam ada dan terlaksana secara kaffah (keseluruhan). Insya Allah.
Read More...