
Operator telekomunikasi dan vendor ponsel seharusnya melihat ini sebagai peluang. Sebab, ponsel khusus untuk komunitas pendidikan ternyata sangat dibutuhkan.
Demikian diutarakan Yudi Purnawan, Sekretaris Yayasan Edukasi Telematika Indonesia di sela penandatangan nota kesepakatan antara Nusantara Online, Better-B, dan Seamolec, di Universitas Terbuka, Tangerang, Selasa (9/3/2010).
Menurut pengalaman Yudi saat di lingkup sekolah, banyak orang tua murid yang khawatir akan dampak buruk ponsel terhadap prestasi belajar. Padahal sebaliknya, ponsel menurutnya adalah medium untuk belajar teknologi yang paling mudah dan murah.
"Setelah kami berikan edukasi, akhirnya para orang tua murid banyak yang bertanya, apakah ada ponsel yang khusus untuk menunjang pendidikan. Kalau ada, kita semua mau beli," cerita Yudi.
Kemal Arsjad, CEO Better-B, perusahaan pengembang aplikasi ponsel BlackBerry, yang saat itu ikut hadir dalam acara ini menawarkan untuk membuat aplikasi on device portal (ODP) khusus untuk pendidikan.
"Jika ada permintaan, aplikasi untuk pendidikan akan kami buatkan. Gratis," sahutnya yang disambut suka cita oleh para guru yang ikut hadir di acara ini.
Ponsel dengan aplikasi khusus untuk menunjang pendidikan memang tak banyak beredar di Indonesia. Operator dan vendor ponsel, mayoritas hanya memasarkan ponsel yang sifatnya komersil untuk fungsi bisnis dan hiburan.
Namun menurut Deputy Commerce Executive General Manager Telkom Flexi, Judi Achmadi, pihaknya telah memasarkan ponsel yang khusus untuk segmen pendidikan. Ponsel bundling yang diberi nama Flexi Klub Guru itu menawarkan layanan berbasis On Device Portal (ODP) dengan konten sesuai kebutuhan guru saat ini.
"Di dalam Flexi Klub Guru terdapat konten antara lain info klub guru yang berisikan aturan kebijakan, hot news, kompetensi dan kurikulum pendidikan, pedoman penulisan karya tulis ilmiah, kios musik, kios buku, kios digital, diskon klub dan siraman rohani," papar Judi.
Ia menyebutkan, paket bundling Flexi Klub Guru Indonesia ditawarkan dalam tiga jenis ponsel berbasis CDMA yang menyasar segmen atas, menengah, dan bawah dengan banderol Rp 999 ribu, Rp 649 ribu, dan Rp 325 ribu. Telkom sendiri menargetkan sejuta pelanggan baru dari komunitas pengajar ini.
0 komentar:
Posting Komentar